Disini...!!! Bekerja Para Pendiam. Berteriak...!!! Ketika KEBENARAN Terluka, Ketika KEADILAN Terkoyak

Senin, 03 Oktober 2011

KEPRIBADIAN LEBAH

        Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menjadikan semua ciptaan-Nya mengandung berbagai manfaat bahkan menjadi pelajaran, dan hikamah bagi kita umat Islam yang berfikir akan kebesarannya. Mari kita tengok salah satu mahluk ciptaan-Nya yaitu lebah (tawon).
Mungkin kita heran bahwa lebah yang sering ditakuti bisanya dan disenangi madunya ternyata merupakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. serta menggambarkan kepribadian utama seorang mukmin. Mengapa....???
Allah SWT. berfirman dalam sebuah surah yang dinamakan Surat An-Nahl (lebah), untuk menunjukan kemahabesaran-Nya, khususnya dalam ayat 68-69;

An-Nahl: 68
Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.

An-Nahl: 69
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.

        Dari kedua ayat tersebut diatas dapat ditarik pelajaran dan hikmah yang sangat dalam bahwa kepribadian lebah mengajarkan kita untuk :

a. Lebah membuat sarang di bukit-bukit atau diatas pohon, sebagai isyarat bagi kita umat Islam agar memiliki jiwa merdeka, tidak tergantung pada pihak lain, sehingga jiwa kita bebas melangka dengan izin Allah. Dan ini merupakan tujuan risalah Islam yaitu membebaskan manusia dari lembah kehinaan jahiliyah menuju cahaya Islam. Jiwa merdeka ini lahir dari kedalaman iman, sebagiman ungkapan Imam Syafi'i;
"Jika aku hidup, aku tidak takut kehilangan makanan..........
Jika aku mati akupun tidak khawatir kehilangan kuburan..........
Jiwaku adalah jiwa merdeka yang memandang kelemahan sebagai kekufuran........"

b. Lebah adalah binatang mandiri dan tidak takut, karena ada bisa yang ditakuti oleh yang mengganggunya, maka umat Islampun harus tampil bersahaja, namun ketika kita diganggu kebebasan beribadah, diusik kemimanannya, dirusak moralitasnya, serta merta kita bangkit untuk mengejar dan membalas dengan "bisa" yang kita miliki yakni akidah.

c. Lebah senantiasa menempuh jalan Rabbnya, yaitu jalan yang telah digariskan-Nya, maka kaum Musliminpun harus menempuh syari'at yang telah ditentukan-Nya dalam Islam, serta menempuh jalan dakwah yang diwajibkan atas kita semua umat Islam.

d. Lebah senantiasa makan dari makanan yang halal dan thayyib, yaitu yang berada dipuncak bunga. Ini menggambarkan pribadi yang mulia yang hanya makan dari makanan yang halal dan thayyib, umat Islam pun harus mencontoh lebah dalam mencari rezeki yakni dengan cara halal dan memanfaatkannya secara halal pula.

e. Lebah mampu hinggap dipucuk-pucuk bunga tanpa merusak bunga dan mematahkan ranting. Ini menggambarkan kepada umat Islam agar mempunyai kepribadian yang mampu tampil secara simpatik dalam tatanan masyarakat dan memberi kemanfaatan dalam kondisi apapun. Itulah wujud syi'ar dakwah yakni; "Tegas dalam prinsip, simpatik dalam penampilan."

f. Lebah membantu penyerbukan tanaman, ini mengajarkan kepada umat Islam agar berpartisipasi aktif dalam memperbaiki kualitas iman, moral dan kondisi umat Islam secara khusus dan manusia secara umum, agar tumbuh generasi-generasi yang berkualitas dan tahan banting menghadapi cobaan duniawi.

g. Lebah menghasilkan madu yang dapat dijadikan obat-obatan, Subhanallah....! inilah sesungguhnya keterkaitan erat antara makanan yang dikonsumsi dengan hasil yang dikeluarkan. Sebagaimana lebah seharusnya kaum Muslimin setelah memakan makanan yang halal dan thayyib akan menghasilkan maha karya yang gemilang yang akan mengobati penyakit ummat. kaum Muslimin harus aktif mencari ilmu-ilmu yang bermanfaat yang kemudiandisumbangkan untuk kesejahtraan ummat manusia sebagai rahmatan lil 'aalamien.

        Inilah gambaran nyata didepan kita betapa lebah mampu "mendidik" kita dwengan izin Allah. Begitulah lebah, meski tampak kecil, namun kemanfaatan yang dibawanya sangat besar bagi kemaslahatan seluruh ummat.
        Tidakkah kita malu dengan lebah, wahai ummat Islam..............???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. sudarmin paliba - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger